Ketersediaan tenaga kerja dalam bidang industri kreatif masih didominasi oleh ekonomi kreatif sektor kuliner, fashion dan kerajinan
JAKARTA, Anggota Komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi mengutarakan bahwa bila sektor ekonomi kreatif hari ini tidak lepas dari perkembangan teknologi digital.
Menurutnya, perkembangan teknologi ini menjadi sebuah keniscayaan untuk sektor ekonomi kreatif dan pelaku pada sektor ini mengalami peningkatan pesat.
Erna menyebutkan bahwa sub-sektor ekonomi kreatif yang berbasis teknologi mengalami peningkatan yang sangat pesat dan perlu terus didorong agar semakin berkembang.
“Dari sektor yang saat ini sedang tren yaitu sektor ekonomi kreatif dalam bidang digitalisasi dan memang pesan dari RPJMN kita memang sudah harus bertransformasi secara digital itu pertumbuhannya sangat luar biasa dari tahun 2019 kita liat tenaga kerja dari aplikasi dan game saja signifikan sekali dari 46.990 ke 2020 kenaikannya 174 persen ini sangat besar dari sub sektor teknologi,” kata Erna usai Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama Menteri Ekonomi Kreatif, Rabu (04/12/2024).
Namun, Erna mengingatkan bahwa ketersediaan tenaga kerja dalam bidang industri kreatif masih didominasi oleh ekonomi kreatif sektor kuliner, fashion dan kerajinan.
Maka, ia mengingatkan agar transisi ini perlu diperhatikan dengan baik dengan menjaga keseimbangan antara ekonomi kreatif yang padat karya (labour-intensive) dan ekonomi kreatif yang padat modal (capital-intensive) dan cipta (creativity intensive) yang berbasis teknologi karena subsektor berbasis teknologi akan berdampak pada menyempitnya ketersediaan lapangan kerja dalam bidang ekonomi kreatif.
“Jadi menurut saya dari transformasi ini harus dilakukan secara perlahan supaya subsektor yang sudah eksisting dan sudah matang seperti kuliner, fashion dan kerajinan ini diharapkan tidak tergerus dengan sub sektor teknologi,” tuturnya.
“Kemudian, perlu juga untuk menteri ekonomi kreatif dalam menyeimbangkan kedua sektor tersebut,” demikian sambungnya.