Eddy Soeparno Ingatkan Pejabat Publik Agar Lebih Hati-Hati Dalam Berperilaku

Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2024). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)

JAKARTA, Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengingatkan bahwa pejabat publik tidak hanya dinilai dari kinerjanya, tetapi juga dari perilaku mereka. Pernyataan ini disampaikan dalam konteks insiden viral yang melibatkan patroli kendaraan dinas dengan nomor polisi RI 36, yang mendapat sorotan masyarakat akibat dinilai menunjukkan sikap arogan.

Dalam keterangannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (13/1), Eddy menekankan pentingnya kehati-hatian dalam bertindak, mengingat setiap perilaku pejabat publik kini dapat dengan mudah dipantau oleh masyarakat melalui berbagai platform media sosial.

Read More

“Saya kira bukan warning, tetapi mengingatkan kita kembali, bahwa kami pejabat publik, dan masyarakat tidak hanya menilai kinerja kami, tetapi juga menilai perilaku kami,” ujar Eddy Soeparno.

Pernyataan tersebut muncul setelah insiden yang melibatkan petugas patroli yang mengawal kendaraan dinas berpelat RI 36 viral di media sosial. Dalam video yang beredar, seorang petugas patwal terlihat menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, saat sedang membuka jalan di tengah kemacetan. Kejadian tersebut menuai kritik karena dianggap mencerminkan sikap arogan.

“Mata dan telinga di mana-mana, jadi apa pun yang kita lakukan pasti dipantau. Jadi ya saya tidak mau mengomentari khusus mengenai RI 36 itu,” tambahnya, mengingatkan bahwa setiap tindakan pejabat publik kini tidak bisa lepas dari pengawasan masyarakat.

Eddy juga mengingatkan para pejabat publik untuk lebih berhati-hati dalam berperilaku di ruang publik, mengingat segala tindakan mereka akan mendapat perhatian luas dari masyarakat. “Yang saya sampaikan bagi kita semua, terutama pejabat-pejabat publik karena mata telinga ada di mana-mana jadi kita harus berperilaku sebagaimana yang dikehendaki masyarakat,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (11/1), Raffi Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, memberikan klarifikasi terkait mobil RI 36 yang viral tersebut. Raffi menjelaskan bahwa mobil tersebut adalah kendaraan dinas miliknya. Ia menegaskan bahwa saat insiden tersebut terjadi, dirinya tidak berada di dalam mobil karena sedang dijemput untuk agenda rapat selanjutnya.

“Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata Raffi dalam keterangannya.

Dengan pernyataan ini, Eddy Soeparno mengingatkan kembali pentingnya menjaga perilaku sebagai pejabat publik, terlebih di era digital yang memungkinkan segala tindakan untuk dengan cepat tersebar di publik.

Related posts

Leave a Reply