JAKARTA, Anggota Komisi V DPR RI, Reni Astuti, mengingatkan pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan setiap titik rawan longsor, terutama di wilayah pegunungan dan kawasan wisata alam, dilengkapi dengan sistem peringatan dini serta jalur evakuasi yang jelas. Pernyataan ini disampaikan Reni setelah terjadinya bencana longsor di jalur Pacet-Cangar, tepatnya di kawasan wisata Coban Watu Lumpang, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (3/4/2025).
“Wilayah pegunungan dan wisata alam seperti Jalur Pacet-Cangar harus dilengkapi dengan sistem peringatan dini dan jalur evakuasi yang jelas. Jangan sampai bencana datang tanpa persiapan dan menelan korban jiwa,” ujar Reni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Reni menekankan pentingnya langkah-langkah antisipatif, seperti pemasangan sistem peringatan dini dan pemberian informasi mengenai jalur evakuasi yang jelas kepada masyarakat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang.
“Penting juga untuk melakukan pemetaan titik-titik rawan longsor dan menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat, terutama menjelang musim liburan atau musim hujan, yang sering kali meningkatkan risiko bencana alam,” tambahnya.
Reni juga mengingatkan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam membangun sistem mitigasi bencana yang tangguh. Menurutnya, langkah ini merupakan salah satu upaya untuk menjamin keselamatan masyarakat dan mencegah korban jiwa akibat bencana alam.
“Saya dan tentu semua dari kita berdoa agar tidak ada lagi musibah serupa yang terjadi. Oleh karena itu, berbagai upaya preventif dan antisipatif perlu menjadi agenda bersama yang mendapat perhatian serius,” kata Reni.
Terkait bencana longsor yang terjadi di jalur Pacet-Cangar, Kementerian Sosial (Kemensos) turut ambil bagian dalam pemulihan dengan mengerahkan 20 Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto. Mereka membantu pengelolaan dapur umum dan menyediakan makanan bagi petugas serta relawan yang terlibat dalam proses evakuasi korban dan pembersihan area yang terdampak longsor.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan, “Ada 20 personel Tagana yang dilibatkan kemarin untuk mendukung logistik dapur umum bagi kebutuhan mereka yang sedang mengevakuasi maupun masyarakat lain yang ikut terlibat dalam kegiatan evakuasi.”
Musibah longsor di jalur Pacet-Cangar ini menelan 10 korban jiwa. Tiga di antaranya adalah warga Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Mereka adalah Fitria Handayani (27), Ahmad Fiki Muzaki (28), dan Mikaila F. Z (3,5).
Dengan kejadian ini, Reni Astuti berharap agar langkah-langkah mitigasi bencana yang lebih efektif dapat segera diterapkan, untuk mengurangi risiko dan dampak bencana alam di masa depan, serta menjamin keselamatan masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor.