JAKARTA, PT Pertamina Geothermal Energy berencana akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek pada 24 Februari mendatang. Ketua DPD GMNI DKI Jakarta, Michael Silalahi dalam keterangan persnya menilai IPO PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan berdampak pada tata kelola perusahaan yang lebih transparan sehingga publik dapat mengawasi.
PGE akan melakukan aksi korporasi dengan melepas 25 persen saham dengan target pendanaan hingga Rp 9,78 triliun. Dengan kekuatan modal tersebut, PGE akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan kapasitas 600 Megawatt hingga tahun 2027.
“Perlu diketahui, PT PGE telah mencatat laba besar senilai Rp 1,66 triliun pada kuartal III 2022. Dengan langkah strategis IPO kedepan, harus diartikulasikan sebagai ekspansi perusahaan agar menjadi lebih besar. Tentunya berdampak pada daya saing PGE ditengah persaingan dengan perusahaan lainnya” katanya
Alumni FEB Universitas Trisakti ini berharap langkah PGE melakukan IPO ini dapat menunjang aktivitas perusahaan agar menyediakan energi berkelanjutan di masa mendatang. Mengingat negara ini salah satu pemilik sumber daya panas bumi terbesar di dunia.