DPD I Partai Golkar Jawa Barat menyampaikan hasil survei internal terkait dengan kandidat potensial yang bisa diusung pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 di wilayah Jabar.
“Ada sejumlah kader dan figur yang memiliki nilai tertinggi dalam survei dan berpotensi diusung Golkar pada pilkada di Jabar nanti,” kata Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Purwakarta, Selasa.
Delapan daerah yang akan menggelar pilkada pada tahun ini terdiri atas tujuh kabupaten dan satu kota. Tujuh kabupaten itu ialah Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, dan Pangandaran. Sedangkan satu kota ialah Kota Depok.
Dedi menyebut, untuk di Kota Depok, Partai Golkar memiliki calon potensial wakil wali kota, yakni Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi El Fouz. Kemudian di Pangandaran, ada kader Golkar potensial untuk dicalonkan wakil bupati, yakni Adang Hadari.
Di Tasikmalaya, katanya, Iwan Saputra yang kini menjabat Kepala Bappeda Kabupaten Tasikmalaya memiliki nilai tertinggi dalam survei internal Golkar dan berpotensi diusung menjadi calon bupati Tasikmalaya.
Tak hanya itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Tasikmalaya Erry Purwanto juga berpotensi menjadi calon wakil bupati Tasikmalaya dari partai berlambang Pohon Beringin ini.
“Tetapi pak Erry Purwanto ini merupakan anggota DPRD dan harus mundur dari jabatannya. Biasanya punya pertimbangan yang panjang,” kata Dedi.
Berikutnya di Indramayu, calon bupati potensial yakni Ketua DPRD Saefudin, Pelaksana Tugas Bupati Taufik Hidayat dan beberapa orang legislator.
Sementara di Karawang, potensial calon bupati dari internal Golkar cukup banyak, seperti Sri Rahayu, Anda Suwanda dan lainnya. Ada pula yang berasal dari eksternal, yakni Aep Syaepuloh.
Dedi mengatakan, untuk di Sukabumi, Golkar memiliki potensial calon bupati, yakni ketua DPD Golkar Sukabumi yang kini masih menjabat bupati, Marwan Hamami.
Sementara di Cianjur, calon bupati potensial dari Golkar adalah Ade Barkah yang kini menjabat Ketua DPD Golkar Cianjur.
“Sampai saat ini, pak Ade Barkah ini belum memutuskan maju, walau surveinya tinggi,” kata Dedi.
Selain Ade Barkah, ada kader lain yang berpotensi untuk maju pada Pilkada 2020 di Cianjur, yakni bupati yang kini menjabat dan dari sayap partai, Angkatan Muda Pembaharuan Golkar.
Untuk figur potensial calon bupati dari Golkar di Kabupaten Bandung cukup banyak. Misalnya, Dadang Supriatna dan istrinya, lalu Diding, dan beberapa figur lainnya.
Menurut Dedi, para potensial calon kepala daerah itu nantinya akan diputuskan dalam rapat pleno masing-masing kota dan kabupaten. Selanjutnya hasil pleno itu diajukan ke DPD provinsi yang selanjutnya dibawa ke DPP.
“Jadi nanti DPP yang akan memutuskan. Kalau April pendaftaran, maka bisa jadi Maret diusulkan dan muncul keputusannya,” kata dia. (ant)