JAKARTA, Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin siang waktu setempat, atau Selasa tengah malam WIB, di Rotunda Gedung Capitol. Dalam pidato perdananya selama 30 menit, Trump menjanjikan “gelombang perubahan” yang akan membawa Amerika kembali berjaya.
“Era keemasan Amerika dimulai sekarang juga,” ujar Trump dalam pidatonya yang disiarkan CBS News. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya akan fokus pada kepentingan domestik dan kebangkitan Amerika di panggung dunia.
Poin Penting dari Pidato Perdana Trump
1. Awal Era Keemasan Amerika
Trump menyatakan bahwa masa kejayaan Amerika dimulai pada hari pelantikannya. Ia berkomitmen untuk mengembalikan martabat dan status AS di mata dunia.
2. Prinsip “America First”
Trump menegaskan bahwa kebijakan pemerintahannya akan selalu mendahulukan kepentingan rakyat Amerika. Fokus utama mencakup pemulihan kedaulatan, keamanan, dan keadilan.
3. Kritik terhadap Pemerintahan Biden
Dalam pidatonya, Trump secara terbuka mengkritik pemerintahan Joe Biden, menyebutnya gagal menangani berbagai krisis domestik dan internasional. Ia menyinggung penanganan bencana hingga kebijakan imigrasi yang dianggap tidak efektif.
4. Kebijakan Imigrasi yang Lebih Ketat
Trump mengumumkan rencana deklarasi keadaan darurat nasional di perbatasan selatan Amerika Serikat. Ia juga berjanji akan memulangkan jutaan imigran ilegal yang terlibat tindak kriminal.
5. Pemulihan Ekonomi
Trump berkomitmen untuk memulihkan ekonomi AS dengan memanfaatkan sumber daya energi domestik, menurunkan inflasi, dan menjadikan Amerika sebagai negara manufaktur utama dunia.
6. Rebut Kembali Kanal Panama
Trump menyatakan niatnya untuk merebut kembali kendali atas Kanal Panama yang sebelumnya diserahkan kepada Panama. Ia juga mengkritik pengelolaan kanal tersebut yang saat ini dioperasikan oleh China.
7. Militer Terkuat di Dunia
Trump berjanji untuk membangun kembali kekuatan militer AS dan memastikan bahwa angkatan bersenjata fokus pada keamanan nasional.
8. Kebijakan Gender
Trump menegaskan akan mencabut kebijakan gender yang menurutnya merugikan. Ia menyatakan bahwa pemerintahannya hanya akan mengakui dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.