KOTA TANGERANG, Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah menyatakan kota itu akan menjadi daerah pertama di Provinsi Banten yang memiliki teknologi Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) setelah dilakukannya penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan dan pengoperasian dengan PT. Oligo Infra Swarna Nusantara.
“Proyek PSEL akan segera berjalan dan menjadi solusi dalam mengatasi persampahan di Kota Tangerang,” katanya dalam keterangan pers di Tangerang, Rabu.
Wali Kota di Jakarta, Rabu (9/3) menghadiri penandatanganan kerja sama tersebut yang juga dihadiri oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan.
Ia menjelaskan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing yang selama ini menjadi pusat pemrosesan akhir sampah, sudah mengalami keterbatasan lahan dan sulit dilakukan perluasan, terlebih jumlah sampah di Kota Tangerang sehari mencapai 1.500 ton.
“Dengan metode yang sedang berjalan, membutuhkan perluasan lahan TPA yang sulit dicapai pada area perkotaan,” katanya.
Maka itu dengan adanya terobosan berupa penggunaan teknologi, kata dia, maka bisa menjadi solusi.
Selain itu, Pemkot Tangerang juga mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat terkait pembiayaan “tipping fee” yang harus ditanggung oleh pemda dalam proses pengolahan sampah, mengingat biaya yang dikeluarkan cukup besar dan akan mempengaruhi APBD.
“Agar Kota Tangerang yang menjadi pintu gerbang indonesia bisa semakin lebih baik ke depan,” kata Arief R. Wismansyah.
Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan menyatakan masalah persampahan menjadi isu yang sangat penting, terlebih masih belum berimbangnya kapasitas penampungan dan juga sistem pengolahan sampah yang ada.
“Oleh karena itu perlu kerja sama dan bahu membahu dari semua pihak untuk mengatasi masalah persampahan,” katanya.
PSEL di Kota Tangerang akan berlokasi di dua tempat yaitu di TPA Rawa Kucing dan juga di Jatiuwung dengan kapasitas total pengolahan sampah per hari mencapai 2.100 ton dengan target operasional pada tahun 2024.