JAKARTA, PT Pelita Teknologi Global Tbk (IDX: CHIP) membagikan dividen tunai senilai Rp1,62 miliar atau Rp2,01 per saham dari laba bersih tahun buku 2024 yang tercatat sebesar Rp8 miliar. Keputusan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Belezza Permata Hijau, Jakarta, Senin (16/6).
Selain pembagian dividen, CHIP juga memaparkan strategi ekspansi bisnis berbasis teknologi digital hingga tahun 2026. Salah satu fokus utamanya adalah integrasi produk e-SIM ke dalam platform teknologi terpadu milik perseroan.
“Pembagian dividen dan rencana strategis ini adalah bukti konsistensi CHIP dalam memberikan nilai kepada pemegang saham sekaligus memperkuat posisi sebagai pemain teknologi terdepan di Indonesia,” ujar Direktur Utama CHIP, Ardarini, dalam pemaparan publiknya.
Ardini menyampaikan strategi 2025–2026 perseroan yang fokus pada inovasi dan ESG.
CHIP menggariskan empat pilar utama, yaitu integrasi ekosistem digital (2026), menyatukan seluruh produk (e-SIM, ERP, supply chain) dalam satu platform terpadu: Pelita Ecosystem Technology, Inovasi Produk Connectivity yang kolaborasi dengan mitra global untuk pengembangan connectivity product berbasis IoT, sosial & ESG (program pelatihan digital dan ekonomi hijau bagi UMKM), dan pertumbuhan bisnis (target peningkatan pendapatan dari produk IT Solution dan cyber security.
Tak hanya itu, Ardini juga mengungkapkan perseroan berupaya beradaptasi dengan teknologi telekomunikasi yang ada, antara lain e-SIM yang menjadi atensi pemerintah.
“Kami sudah bekerja sama dengan partner serta terus mengembangkan apa saja yang diperlukan untuk investasi. Kami berkomitmen untuk mempunyai produk itu,” kata Ardini.
Direktur Keuangan CHIP, Hasri Zulkarnaen, menjelaskan bahwa alokasi dividen tunai sebesar 20% dari laba bersih didasarkan pada pertimbangan konservatif agar tetap menjaga kekuatan modal kerja.
“Selain dividen tunai Rp1,62 miliar, perseroan juga mengalokasikan Rp200 juta untuk dana cadangan sesuai UU PT, serta menahan sebagian laba untuk mendukung penguatan operasional,” jelas Hasri.
Langkah ini mencerminkan stabilitas keuangan CHIP di tengah tantangan industri teknologi dan upaya memperluas jangkauan produk digital di pasar domestik maupun regional.
Direktur Operasional CHIP Mulyo Suseno memaparkan raihan sertifikasi perseroan yang pada tahun lalu sudah mencapai empat sertifikat. Pertama sistem jaminan mutu (ISO9001), sistem manajemen lingkungan (ISO14001), sistem manajemen keamanan informasi (ISO27001), dan kesehatan serta keselamatan kerja (ISO 45001).
“Yang terakhir ini juga mempunyai sertifikasi Botasupal yang dikeluarkan oleh Badan Intelijen Negara atau BIN untuk perusahaan yang memproduksi data-data sensitif dan juga terkait uang,” kata dia.
Dengan portofolio produk seperti OS/SIM Card, solusi IoT, e-SIM, dan layanan keamanan siber, CHIP terus memperluas perannya sebagai perusahaan teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan pasar Indonesia yang makin terdigitalisasi.