Bonnie Triyana Soroti Potensi Ekspor Tuna dan Aspirasi SMK Perikanan di Lebak

LEBAK, Warga Kampung Binuangen, Lebak, Banten, mengajukan aspirasi pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan. Aspirasi ini muncul di tengah potensi ekonomi kelautan yang nyata, ditunjukkan dengan keberadaan Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik warga yang telah mengekspor hasil laut. Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, menanggapi usulan tersebut sekaligus meninjau langsung UPI yang baru beroperasi sejak September 2024.

Melihat potensi tersebut, Bonnie menyatakan bahwa sektor perikanan setempat memang membutuhkan dukungan pendidikan vokasi. Ia menanggapi aspirasi warga tetapi menekankan pentingnya pemenuhan syarat teknis terlebih dahulu.

Read More

“Wilayah pesisir selatan Banten ini potensi perikanannya sangat besar, tetapi memang belum ditopang oleh institusi pendidikan yang memadai. Untuk mendirikan SMK Perikanan, ada syarat yang harus dipenuhi, salah satunya ketersediaan lahan minimal 6 ribu meter persegi dengan status kepemilikan yang jelas,” kata Bonnie dalam agenda Serap Aspirasi dan Silaturahmi dengan nelayan di Desa Muara, Sabtu (21/12).

Legislator PDI Perjuangan ini menambahkan bahwa kebutuhan sarana dan prasarana penunjang juga kompleks. “Perlu perahu, kapal, dan sarana praktik kelautan lainnya. Ini perlu perencanaan dan keseriusan bersama,” terang dia.

Bonnie berkomitmen untuk mengawal aspirasi tersebut secara bertahap. “Kalau ada keseriusan dari masyarakat, mari kita mulai dari perencanaan. Kita bahas bertahap dan penuhi syarat dasarnya terlebih dahulu,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, ia menanggapi laporan warga tentang sebuah sekolah yang diduga hanya beroperasi dua jam sehari. “Kalau memang benar, sekolah ini tidak benar. Saya akan mengecek dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat,” tegas Bonnie.

Seusai mendengarkan aspirasi, Bonnie meninjau UPI milik PT Almas Juanda Bersama. Di lokasi, pemilik UPI Haji Cosmas menjelaskan kegiatan ekspornya. “Tuna kami ekspor ke Vietnam, lobster ke China dan Vietnam, sementara ikan mahi-mahi ke Amerika,” ujarnya.

Kapasitas produksinya signifikan, dengan pengiriman 10-40 ekor tuna per hari. “Totalnya untuk Lobster kalau lagi musim bisa mencapai satu ton per hari, dan semuanya hasil nelayan asli kampung sini,” terang Haji Cosmas.

Ia menjelaskan bahwa pendirian UPI ini bertujuan memotong mata rantai perdagangan yang merugikan nelayan. “Sebelumnya harga hasil tangkapan nelayan dibayar dengan harga rendah. Dan unit pengelolaan ini satu-satunya milik warga lokal,” kata Haji Cosmas.

Menyaksikan langsung kesuksesan UPI tersebut, Bonnie menegaskan pentingnya sinergi antara pendidikan dan industri.

“Keberhasilan UPI ini membuktikan potensi riil yang harus didukung dari hulu. Komitmen kita untuk mendorong SMK Perikanan bukan hanya tentang membangun sekolah, tetapi tentang menjamin masa depan ekonomi dan kemandirian anak-anak nelayan di tanah airnya sendiri,” pungkas Bonnie.

Related posts

Leave a Reply