JAKARTA, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bibit siklon tropis 93S bergerak menjauh dari wilayah Indonesia. Meski demikian, sistem cuaca tersebut masih berpotensi mempengaruhi kondisi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan.
Peringatan tersebut disampaikan BMKG dalam dokumen Analisis Bibit Siklon Tropis per 22 Desember 2025 pukul 07.00 WIB. Dalam analisis itu, BMKG mencatat bibit siklon tropis 93S yang mulai terbentuk sejak 11 Desember 2025 di wilayah Bali–Nusa Tenggara Barat kini bergeser ke koordinat 12,3° Lintang Selatan dan 102,6° Bujur Timur di Samudra Hindia, barat daya Jawa Barat.
Posisi tersebut mengalami pergeseran dibandingkan hasil analisis pada Minggu (21/12/2025) pagi. Kecepatan angin maksimum yang terpantau mencapai sekitar 65 kilometer per jam dengan tekanan udara minimum 998 hPa.
BMKG menyebutkan, berdasarkan pengamatan citra satelit selama 12 jam terakhir, terjadi penurunan aktivitas konvektif pada Minggu (21/12) pukul 21.00 WIB hingga Senin (22/12) pagi.
“Hal ini ditandai dengan berkurangnya luasan dense overcast serta deep convection, dengan aktivitas konvektif terpantau berada di barat dan timur pusat sirkulasi,” tulis BMKG.
Meski menunjukkan pelemahan sementara, BMKG memprediksi intensitas bibit siklon tropis 93S masih berpotensi meningkat. Dalam 24 jam ke depan, sistem ini diprakirakan berkembang secara perlahan dan berpeluang menjadi siklon tropis kategori 1 pada Senin malam (22/12/2025), dengan pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia.
“Kecepatan angin diperkirakan meningkat hingga 50 knot atau sekitar 92 km/jam, dengan munculnya area angin kencang di empat kuadran,” ujar BMKG.
BMKG juga menyebutkan, dalam 48 jam ke depan bibit siklon tropis 93S berpotensi meningkat menjadi siklon tropis kategori 2 dengan kecepatan angin hingga 100 km/jam. Sementara itu, dalam 72 jam ke depan aktivitas siklon diperkirakan mulai menurun, meski kecepatan angin masih dapat mencapai sekitar 92 km/jam.
“Potensi bibit siklon tropis 93S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan berada pada kategori tinggi,” kata BMKG.
Meski bergerak menjauh dari Indonesia, dampak tidak langsung masih berpotensi dirasakan. BMKG memperkirakan tinggi gelombang laut kategori sedang, yakni 1,25 hingga 2,5 meter, dapat terjadi di sejumlah perairan, antara lain perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta Samudra Hindia selatan Pulau Jawa.
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku aktivitas pelayaran, untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem yang dapat dipicu oleh sistem cuaca tersebut.







