JAKARTA, Badan Kepegawaian Negara (BKN) tengah mengembangkan sejumlah alat ukur baru untuk menilai kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Langkah ini dilakukan melalui Pusat Penilaian Kompetensi ASN (Puspenkom ASN) sebagai upaya meningkatkan objektivitas dan akurasi penilaian kompetensi aparatur negara.
Melansir laman resmi BKN, pada tahun 2025 Puspenkom ASN mengembangkan beberapa instrumen penilaian baru, antara lain Situational Judgment Test (SJT) untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya, Morscale sebagai alat ukur nilai kepatutan atau moralitas ASN, alat ukur kognitif, serta sejumlah simulasi Assessment Center.
Uji coba terhadap alat ukur baru tersebut telah dilaksanakan secara luring dengan diikuti oleh 22 peserta dari berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penyelenggaraan Layanan Manajemen ASN, Aris Windiyanto, menjelaskan bahwa pengembangan alat ukur baru ini penting karena standar penilaian kinerja ASN yang ada saat ini belum sepenuhnya relevan dengan konteks organisasi maupun jenjang jabatan tertentu.
“Diperlukan alat ukur yang objektif, terstandar, dan valid dengan metodologi ilmiah serta prinsip psikometri, agar dapat dipercaya (reliable) dan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (valid),” ujar Aris dalam keterangan resminya, Senin (10/11/2025).
Menurut Aris, penerapan prinsip meritokrasi dalam manajemen ASN menuntut adanya sistem penilaian yang transparan dan berbasis kinerja nyata. Oleh karena itu, setiap alat ukur harus mampu menggambarkan kompetensi, integritas, dan moralitas ASN secara utuh.
“Pengukuran moralitas menjadi penting untuk menjawab kebutuhan terhadap objektivitas penilaian seiring dengan perubahan dinamika sosial dan tuntutan masyarakat terhadap integritas ASN,” jelasnya.
