BGN: 48% Kasus Keracunan Pangan Nasional Berasal dari Program Makan Bergizi Gratis

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka (kiri) memantau pelaksanaan pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 60 Jakarta, Kemang Timur, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025). ANTARA/HO-BPMI Setwapres.

JAKARTA, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat hampir separuh kasus keracunan pangan di Indonesia berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan, dari total 441 kasus keracunan pangan nasional, sebanyak 211 kasus atau 48% disumbang oleh program MBG.

“Total kejadian keracunan pangan di Indonesia sampai hari ini ada 441 kasus, di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau sekitar 48% dari total keracunan pangan nasional,” ujar Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI, di Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Read More

Dadan menjelaskan, berdasarkan data BGN, 636 penerima manfaat MBG menjalani rawat inap, sementara menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdapat 638 pasien — berbeda dua kasus yang akan disinkronisasi oleh kedua lembaga.

Sementara itu, korban yang menjalani rawat jalan tercatat 11.004 orang versi BGN dan 12.755 orang versi Kemenkes. Dengan menggunakan data Kemenkes, total penerima manfaat MBG yang mengalami gangguan kesehatan mencapai 13.371 orang.

“Totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes, ada 13.371 penerima manfaat yang mengalami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,” jelas Dadan.

Meski demikian, Dadan menegaskan bahwa secara keseluruhan produksi makanan program MBG telah mencapai 1,8 miliar porsi, dan sebagian besar berjalan dengan baik tanpa laporan keracunan.

“Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, dan sebagian besar berjalan baik,” ungkapnya.

Dalam rapat tersebut, Komisi IX DPR meminta BGN dan Kemenkes untuk memperketat pengawasan mutu dan keamanan pangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis agar kasus serupa tidak terulang.

Related posts

Leave a Reply