UDINE, Laga UEFA Nation League antara Italia dan Israel diwarnai berkibarnya bendera-bendera Palestina yang dibawa oleh para pengunjuk rasa di kota Udine, Senin (14/10/2024). Laga pun berakhir dengan dibantainya timnas zionis oleh Gli Azzurri dengan skor 4-1.
Seperti dilaporkan Associated Press, aparat setempat sampai menyiagakan tim penembak jitu di atap stadion tempat laga digelar. Personel polisi yang mengamankan laga juga diperbanyak, dan tak ada insiden terjadi hingga laga usai.
Ini adalah laga tandang pertama Israel di luar tempat netral, Hungaria pada tahun ini. Momen itu membuat Udine dalam kewaspadaan tinggi mengingat laga kontra Italia juga dilatari eskalasi di Timur Tengah yang terus meningkat yang menyebar Lebanon setelah perang Israel-Hamas berlangsung satu tahun.
Sejak pecahnya perang Israel-Gaza pada 7 Oktober tahun lalu, Israel bermain di Kosovo dan Andorra pada November 2023. Sejak itu, semua laga Israel dimainkan di Hungaria, termasuk laga bulan lalu melawan Belgia, di mana Belgia menolak menjadi tuan rumah atas alasan keamanan.
“Kami akan memainkan laga ini dengan harapan meyakinkan lebih banyak orang soal kesalahan dari perang,” ujar pelatih Italia Luciano Spalletti.
“Banyak warga Israel tidak menginginkan itu dan kita harus meyakinkan banyak orang bahwa ini harus dihentikan.”
Saat Italia melakoni laga away di Hungaria bulan lalu, sekelompok fans Azzurri berjumlah sekitar 50 orang sempat menggelar aksi memunggungi lapangan saat lagu kebangsaan Israel dikumandamgkan. Pada laga di Udine, saat lagu Israel diputar, ada terdengar cemoohan, namun penonton lain coba menutupinya dengan tepum tangan. Satu bendera Palestina berkibar di dalam stadion pada laga ini.
Dari kapasitas 25 ribu tempat duduk Stadion Friuli, hanya sekitar 12 ribu tiket terjual. Area di sekitar stadion sempat diblokade selama 48 jam sebelum kickoff dan dideklarasikan sebagai zona merah. Hanya penonton bertiket yang bisa masuk ke area stadion dan mereka diminta hadir lebih awal karena akan melalui serangkaian pemeriksaan sebelum masuk stadion.
Di tengah kota Udine beberapa jam jelang laga, sekitr 1.000 orang berdemonstrasi. Di antara poster yang mereka usung terbaca seruan agar FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Israel.
Kemenangan ini membuatItalia tetap berada di puncak Grup A2 dengan 10 poin, unggul satu angka dari Prancis yang mengalahkan Belgia dengan skor 2-1. Italia membutuhkan setidaknya satu poin dari dua pertandingan grup yang tersisa untuk menjamin tempat ke babak berikutnya.
Jalannya laga, striker Mateo Retegui memecah kebuntuan dengan melepaskan tendangan penalti ke sudut atas gawang pada menit ke-41. Sementara setelah jeda, Di Lorenzo menyundul bola dari tendangan bebas Giacomo Raspadori.
Mohammed Abu Fani memperkecil ketertinggalan Israel pada menit ke-66 langsung dari tendangan sudut. Namun, Federico Dimarco memberi umpan kepada Davide Frattesi untuk gol ketiga Italia. Di Lorenzo memastikan kemenangan dengan tendangan rendah dari tepi kotak penalti.
Italia mendominasi penguasaan bola sejak awal, tetapi Israel berhasil memperoleh peluang bagus melalui Oscar Gloukh. Ia melepaskan tembakan melebar dari tepi kotak penalti sebelum kiper Omri Glazer berhasil membendung upaya Retegui dari jarak dekat.
Glazer kembali menunjukkan kemampuannya, menggagalkan usaha Retegui sekali lagi, sebelum sang penyerang akhirnya mencatatkan namanya di papan skor. Italia mendapat hadiah penalti akibat pelanggaran Dor Peretz terhadap Sandro Tonali sebelum jeda.
Di Lorenzo menggandakan keunggulan tuan rumah pada menit ke-54, memanfaatkan tendangan bebas Giacomo Raspadori dengan sundulan yang memantul di depan kiper dan masuk ke tiang kanan.
Israel memperkecil ketertinggalan setelah pemeriksaan VAR. Namun, Italia justru semakin percaya diri dan Frattesi mengubah kedudukan menjadi 3-1 pada menit ke-72 dengan penyelesaian rendah. Di Lorenzo menggenapkan skor kemenangan tujuh menit kemudian.