TERNATE, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melantik Pengurus karteker Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GMNI Provinsi Maluku Utara, Senin (30/11) di Ballroom Hotel Sahid Bela, Kota Ternate.
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino yang melantik kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah GMNI Maluku Utara dibawah kepemimpinan Nimbrod Lasa sebagai Ketua dan Asri Tidore sebagai Sekretaris.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP GMNI berpesan agar DPD yang baru dilantik untuk berfokus melakukan kajian tentang Jalur Rempah. Karena secara geopolitik dan geostrategis wilayah Maluku Utara masuk dalam rute jalur komoditas rempah yang melintasi banyak area dan berbagai pelabuhan di dunia terutama dari wilayah nusantara barat melintasi Asia, Afrika hingga Eropa.
“Saya minta kepada DPD yang dilantik untuk fokus pada kajian tentang Jalur Rempah. Karena secara geopolitik dan geostrategis Maluku Utara menjadi pusat rempah dunia. Di Maluku Utara, pohon-pohon cengkeh tua menjadi saksi hidup kejayaan rempah Nusantara. Demikian pula, benteng-benteng tua peninggalan Portugis, Spanyol, dan Belanda turut menyaksikan hiruk-pikuk perdagangan rempah dunia di bumi Nusantara.”, tutur Arjuna
Menurut Arjuna, cengkeh dan pala, tanaman asli Nusantara, adalah komoditas paling diburu di abad ke-16. Perburuannya mendorong pelayaran dunia, sekaligus penjajahan. Namun narasi sejarah Jalur Rempah ini banyak dilupakan orang. Banyak generasi milenial yang tidak memahami eksistensi jalur rempah.
“Sejarah jalur rempah sudah banyak dilupakan orang. Bahkan generasi milenial banyak yang tidak lagi mempelajarinya. Padahal jalur rempah adalah basis identitas nasional. Melalui jalur rempah inilah terjadi asimilasi budaya dan kemudian membentuk Nusantara, hingga ke sejumlah negara di berbagai belahan dunia”, tambah Arjuna
Untuk itu, DPP GMNI meminta DPD GMNI Maluku Utara untuk menjadikan materi Jalur Rempah sebagai materi wajib dalam Kaderisasi Tingkat Dasar di seluruh DPC se-Maluku Utara. Agar para mahasiswa dan pelajar di tempat asal rempah ini tidak melupakan sejarah jalur rempah yang berabad-abad menjadikan Maluku Utara sebagai negeri asal rempah yang pernah menjadi sasaran penjelajahan bangsa-bangsa Eropa.
“Kawan-kawan harus serius dan fokus mengkaji Jalur Rempah dan menjadikannya materi wajib dalam Kaderisasi Tingkat Dasar DPC GMNI se-Maluku Utara. Ini awal kita menggencarkan narasi Jalur Rempah, dimulai dari kaderisasi di Maluku Utara. Sehingga pemahaman tentang sejarah Jalur Rempah terus hidup di tengah masyarakat. Tidak boleh ada kader GMNI di Maluku Utara yang tidak tahu narasi sejarah Jalur Rempah”, tegas Arjuna Ketua Umum DPP GMNI
Arjuna juga menambahkan bahwa DPP GMNI juga akan mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar mendaftarkan Jalur Rempah sebagai world heritage atau warisan dunia ke UNESCO. Hal ini penting untuk mengangkat kembali peranan penting Indonesia dalam perkembangan peradaban dunia melalui Jalur Rempah, baik melalui praktik perdagangan maupun penyebaran pengetahuan dan kebudayaan, dalam skala global.
“Kita akan mengusulkan kepada Kemendikbud agar segera mendaftarkan Jalur Rempah sebagai world heritage atau warisan dunia ke UNESCO. Sehingga peranan penting Indonesia dalam perkembangan peradaban dunia melalui Jalur Rempah bisa tercatat sebagai warisan dunia”, tutup Arjuna