Banggar DPR dan Kemenkeu rapat besok, harga BBM jadi naik?

Ilustrasi, ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.

JAKARTA, Kementerian Keuangan akan membahas bahan bakar minyak (BBM) dengan Badan Anggaran DPR RI besok. Saat ditanyakan terkait harga BBM yang disarankan naik, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan dalam rapat juga akan dibahas terkait laporan realisasi semester I-2022. “Akan ada laporan sementara realisasi semester I dengan prognosa estimasi akhir tahun. Besok di Banggar,” kata dia di DPR RI, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2022).

Sebelumnya Bank Dunia memberikan saran kepada pemerintah untuk menyesuaikan harga energi seperti BBM dan listrik. Bank Dunia memproyeksikan jika tak ada penyesuaian harga, maka alokasi subsidi untuk PLN dan Pertamina tahun ini akan mencapai 1,5% terhadap produk domestik bruto (PDB), naik signifikan dari tahun lalu yang hanya 0,7%.

Read More

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Habib Rab menjelaskan alokasi subsidi naik lantaran harga minyak dunia terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Sementara pemerintah tak menaikkan tarif listrik maupun BBM yang dikonsumsi masyarakat menengah bawah.

“Kami memperkirakan subsidi yang dibayarkan kepada BUMN untuk mengkompensasi penjualan listrik dan BBM di bawah harga pasar diproyeksi naik dari 0,7% dari PDB pada 2021 menjadi 1,5% dari PDB pada 2022,” kata Rab.

Saat ini Pertamina hanya menaikkan harga Pertamax dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500-13.000 per liter sejak 1 April 2022. Sedangkan harga Pertalite masih ditahan di level Rp 7.650 per liter, dan konsumsinya terus meningkat seiring kenaikan harga Pertamax. Kemudian tarif listrik naik per 1 Juli 2022 bagi kantor pemerintahan, rumah tangga golongan R2 dengan daya 3.500 VA sampai 5.500 VA, dan R3 dengan daya lebih dari 6.600 VA.

Sisanya, rumah tangga golongan R1 dan pelaku usaha industri masih mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dengan demikian, alokasi subsidi tetap meningkat dari pemerintah. “Jadi hampir dua kali lipat subsidi ini akan membantu menjaga inflasi dalam jangka pendek dan membantu mempertahankan permintaan domestik,” jelas Rab.

 

Related posts

Leave a Reply