JAKARTA, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (10/12). Selain Ardito, empat orang lainnya turut diamankan dalam operasi tersebut. KPK juga menyita sejumlah uang tunai dalam bentuk rupiah serta logam mulia emas.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan bahwa barang bukti tersebut akan ditampilkan dalam konferensi pers yang dijadwalkan Kamis (11/12) sore di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
“Selain mengamankan lima orang, tim KPK juga mengamankan barang bukti dalam bentuk rupiah dan juga logam mulia dalam bentuk emas,” ujar Budi.
Dalam konferensi pers tersebut, KPK akan mengumumkan status hukum Ardito Wijaya beserta kronologi lengkap perkara, termasuk jumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait proyek pengadaan di Lampung Tengah.
“Berapa jumlah yang ditetapkan sebagai tersangka, dan siapa saja? Nanti secara lengkap kami sampaikan. Rencana sore,” kata Budi.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengonfirmasi penangkapan Ardito. “Benar, Bupati Lampung Tengah diamankan,” ujarnya, Rabu (10/12) malam.
Penangkapan Ardito menjadi OTT kedelapan KPK sepanjang tahun 2025. KPK sebelumnya melaksanakan sejumlah operasi di berbagai daerah terkait dugaan suap, gratifikasi, pemerasan, hingga korupsi proyek pengadaan.
Rangkaian OTT KPK pada 2025 meliputi:
-
Maret 2025: OTT anggota DPRD dan pejabat PUPR Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
-
Juni 2025: OTT suap proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Sumut dan Satker PJN Wilayah I Sumut.
-
7–8 Agustus 2025: OTT di Jakarta, Kendari, dan Makassar terkait korupsi proyek RSUD Kolaka Timur.
-
13 Agustus 2025: OTT di Jakarta terkait dugaan suap kerja sama pengelolaan kawasan hutan.
-
20 Agustus 2025: OTT pemerasan sertifikasi K3 di Kementerian Ketenagakerjaan yang menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan saat itu, Immanuel Ebenezer Gerungan.
-
3 November 2025: OTT Gubernur Riau Abdul Wahid terkait dugaan pemerasan di lingkungan Pemprov Riau.
-
7 November 2025: OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam kasus dugaan suap jabatan dan proyek RSUD dr. Harjono Ponorogo.
KPK menyatakan perkembangan penanganan kasus yang menjerat Ardito Wijaya akan disampaikan resmi setelah pemeriksaan awal selesai.
