JAKARTA, Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengaku terkejut dengan pernyataan yang disampaikan oleh Juru Bicara PKS, M Kholid, mengenai tenggat waktu 40 hari terkait persiapan Pilkada Jakarta 2024. Anies menyatakan bahwa tidak pernah ada pembahasan mengenai deadline tersebut, apalagi terkait dukungan partai.
Pernyataan mengenai deadline ini pertama kali disampaikan oleh Kholid pada Kamis, 8 Agustus 2024. Kholid menyebut bahwa ada dua opsi bagi PKS terkait dukungan mereka pada pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman. Kholid menyatakan bahwa PKS telah memberikan tenggat waktu hingga 4 Agustus 2024 untuk memastikan pasangan ini dapat maju, dengan harapan agar Anies bisa memenuhi kekurangan 4 kursi yang dibutuhkan.
“Kami sangat berharap Mas Anies sebagai kandidat bisa memenuhi kekurangan 4 kursi tersebut,” ujar Kholid kepada media.
Namun, pernyataan ini justru mendapat tanggapan mengejutkan dari Anies Baswedan. Melalui rekaman suara yang beredar dan dikonfirmasi oleh Juru Bicaranya, Angga Putra Fidrian, Anies mengaku tidak pernah membahas mengenai deadline 40 hari tersebut. Anies menjelaskan bahwa komunikasi terkait Pilkada Jakarta dilakukan melalui satu pintu, dan tidak ada tenggat waktu yang dibicarakan.
“Saya kaget saja jubir-jubir mengatakan 40 hari, deadline 4 Agustus sebagai deadline cari partai lain, mengapa kaget? Karena memang tak pernah dibahas,” kata Anies dalam rekaman suara tersebut.
Anies juga mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan pertemuan dengan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, pada 28 Juli 2024. Dalam pertemuan tersebut, Anies diberi waktu hingga 4 Agustus untuk memastikan kesepakatan mengenai pasangan calon wakil gubernur. Namun, Anies menegaskan bahwa tidak pernah ada pembicaraan mengenai batas waktu 40 hari untuk mencari dukungan partai.
Dengan pernyataan ini, Anies berharap agar seluruh pihak, terutama PKS, dapat memahami situasi sebenarnya dan tetap berjuang bersama untuk menghadapi Pilkada Jakarta 2024.
