Anggota DPR Rudianto Lallo Desak Aparat Tangkap Aktor Intelektual Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar

Foto: Nasdem

JAKARTA, Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, mendesak aparat untuk segera menangkap aktor intelektual di balik pabrik uang palsu yang ditemukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ia juga meminta agar uang palsu yang telah beredar di masyarakat ditarik kembali untuk mencegah dampak lebih lanjut.

Rudianto berharap pihak berwenang dapat menarik seluruh uang palsu yang beredar setelah terungkapnya kasus ini. Ia menekankan pentingnya memberi efek jera agar tidak ada lagi individu yang berani melakukan kejahatan serupa, khususnya dalam menggandakan uang secara ilegal.

Read More

“Mudah-mudahan, uang-uang yang beredar hari ini bisa ditarik kembali, ada efek jera, tidak ada lagi yang berani punya pemikiran sesat yakni menggandakan uang,” kata Rudianto saat memberikan keterangan di Polres Gowa, Selasa (14/1/2025).

Polisi Telah Menangkap 19 Tersangka, Dua Masih DPO

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap dan menetapkan 19 orang sebagai tersangka. Namun, dua orang lainnya masih dinyatakan buron. Rudianto mengapresiasi langkah kepolisian dalam mengungkap jaringan pabrik uang palsu tersebut dan meminta agar penyelidikan ini diteruskan hingga tuntas.

“Polisi sudah menangkap dan menahan orang-orang yang diduga sebagai aktor, saya berharap semuanya diusut sampai ke akar-akarnya,” ujar Rudianto, menekankan pentingnya proses hukum yang transparan dan adil.

Tuntutan Hukum Tegas Terhadap Aktor Intelectual

Politikus Partai NasDem ini juga mengingatkan agar pihak kepolisian tidak memberikan ampun kepada siapapun yang terlibat dalam pabrik uang palsu ini, terutama aktor intelektual yang mengendalikan peredaran uang tersebut.

“Kalau soal uang palsu, siapapun aktor intelektualnya jangan dikasih ampun lah, diproses hukumlah, harus mempertanggungjawabkan perbuatan pidananya, mau siapapun,” tegas Rudianto.

Kasus Uang Palsu Hampir Sempurna, Masyarakat Diminta Waspada

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, menyatakan bahwa peredaran uang palsu hasil produksi UIN Makassar sudah hampir sempurna. Bahkan, uang palsu tersebut nyaris tidak dapat dibedakan dengan uang asli, karena telah dilengkapi dengan tanda air yang hanya dapat terlihat menggunakan ultraviolet.

“Uang palsu ini hampir sempurna, kemarin habis press rilis dipakai ultraviolet itu ada tanda air,” ujar Yudhiawan, menambahkan bahwa masyarakat yang tidak terbiasa dengan ciri-ciri uang asli mungkin tidak menyadari bahwa uang tersebut palsu.

Yudhiawan mengingatkan bahwa uang palsu yang telah beredar di masyarakat tidak dapat diganti, karena tidak ada mekanisme penggantian untuk uang palsu yang beredar di luar kendali pihak berwenang. “Kalau ditemukan di lapangan ya tidak bisa ditukar, karena uang palsu,” ungkapnya.

Masyarakat Diharapkan Mengawasi Peredaran Uang Palsu

Rudianto Lallo juga meminta masyarakat untuk mengawasi dan melaporkan jika menemukan uang palsu yang beredar di lingkungan mereka. Menurutnya, pengawasan dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk memastikan agar kasus seperti ini tidak terulang di masa depan.

“Sebagai masyarakat, kita harus aktif mengawasi peredaran uang palsu ini, agar pelaku kejahatan tidak terus merugikan orang banyak,” kata Rudianto.

Kasus pabrik uang palsu yang ditemukan di UIN Alauddin Makassar ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap kejahatan pencetakan uang palsu yang dapat merugikan perekonomian dan merusak sistem moneter negara. Polisi diharapkan dapat segera menuntaskan kasus ini dan memberikan hukuman setimpal kepada para pelaku.

Related posts

Leave a Reply