Aliran Dana Asing Keluar dari Pasar Keuangan Indonesia, Premi Risiko Investasi Meningkat

Uang kertas Dolar AS dan Yen Jepang. ANTARA/Shutterstocks/pri. (ANTARA/Shutterstocks)

JAKARTA, Aliran dana asing tercatat keluar dari pasar keuangan Indonesia sepanjang pekan terakhir Februari 2025, menyebabkan premi risiko investasi di Indonesia meningkat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), aliran modal asing keluar mencapai Rp 10,33 triliun selama periode 24 hingga 27 Februari 2025.

Dalam laporan yang dirilis BI, aliran modal asing keluar terjadi di berbagai sektor pasar keuangan domestik, termasuk pasar saham, surat berharga negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Penarikan dana terbesar terjadi di pasar saham, dengan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 7,31 triliun.

Read More

Selain itu, di pasar SBN tercatat aliran dana asing keluar sebesar Rp 1,24 triliun, dan di pasar SRBI tercatat Rp 1,78 triliun. Langkah tersebut menunjukkan adanya ketidakpastian atau perubahan sentimen di kalangan investor asing yang berimbas pada pasar keuangan Indonesia.

Seiring dengan keluarnya modal asing tersebut, premi risiko investasi Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari pergerakan premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun yang tercatat sebesar 75,13 basis poin (bps) per 27 Februari 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada 21 Februari 2025 yang berada di level 70,34 bps.

Peningkatan CDS menunjukkan peningkatan persepsi risiko terhadap investasi di Indonesia. Investor asing cenderung lebih berhati-hati dan menuntut imbal hasil lebih tinggi untuk mengatasi ketidakpastian yang ada di pasar domestik.

Untuk keseluruhan periode 2025 yang berjalan hingga akhir Februari, aliran dana asing tercatat keluar dari pasar saham, dengan jual neto mencapai Rp 15,47 triliun. Namun, di sisi lain, pasar SBN dan SRBI menunjukkan perbedaan, di mana investor asing tercatat membeli neto sebesar Rp 12,86 triliun di pasar SBN dan Rp 7,67 triliun di SRBI.

Hal ini menggambarkan adanya ketidakseimbangan dalam arah aliran dana asing, dengan pengalihan fokus yang cukup besar ke instrumen pasar SBN dan SRBI, meskipun terdapat pelepasan saham secara signifikan.

Keluar masuknya dana asing ini menunjukkan dinamika pasar keuangan Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun global. Meski ada ketegangan di pasar saham, investor asing tetap menunjukkan minat pada instrumen yang dianggap lebih stabil, seperti SBN dan SRBI. Hal ini mencerminkan kepercayaan yang masih ada terhadap pasar obligasi Indonesia meskipun ada peningkatan risiko yang tercermin dalam kenaikan CDS.

Aliran dana asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia dan peningkatan premi risiko investasi menunjukkan adanya tekanan terhadap pasar domestik. Namun, meskipun ada penarikan dana besar di pasar saham, minat investor asing terhadap SBN dan SRBI tetap terjaga, menunjukkan bahwa Indonesia masih dianggap sebagai pasar yang memiliki potensi jangka panjang. Pemerintah dan otoritas terkait diharapkan dapat terus memperkuat stabilitas ekonomi dan meningkatkan kepercayaan investor di pasar domestik.

Related posts

Leave a Reply