JAKARTA, Seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berjumlah 844 perusahaan kini telah resmi bergabung ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sejak 21 Maret 2025. Penggabungan ini dinyatakan langsung oleh CEO Danantara, Rosan P. Roeslani, dalam acara Town Hall Danantara Indonesia yang digelar di Jakarta, Senin (28/4).
Rosan menegaskan bahwa langkah besar ini dilakukan demi kepentingan jangka panjang bangsa Indonesia. “Sejak 21 Maret 2025 seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia,” ujarnya.
Ia menekankan, integrasi BUMN ke dalam Danantara bukan sekadar konsolidasi aset negara, melainkan langkah strategis untuk membangun Indonesia yang mandiri dan berdaya saing global. “Harapannya ini akan menjadi Indonesia Incorporated, seperti yang bapak Presiden sampaikan. Kekuatan bersama ini harus kita wujudkan agar Indonesia menjadi negara yang lebih besar dan mandiri,” ucap Rosan.
Lebih lanjut, Rosan menyampaikan bahwa seluruh jajaran Danantara dan BUMN dituntut untuk menjunjung tinggi prinsip 3K: Karakter, Kompetensi, dan Komitmen. Karakter yang dimaksud adalah kepemimpinan yang bersih, profesional, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Di sisi kompetensi, para pemimpin dituntut memiliki keahlian mumpuni baik di tingkat nasional maupun global, serta mampu terus beradaptasi dan memperbaiki diri menghadapi tantangan. “Sehingga sebagai pimpinan dari seluruh Danantara dan BUMN ini bisa menjalankan tugas dengan benar dan memberikan azas manfaat yang luar biasa,” tutur Rosan.
Sementara itu, komitmen yang dimaksud adalah menjunjung tinggi prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good governance), transparansi, akuntabilitas, serta kepatuhan terhadap regulasi. “Kami di Danantara memiliki zero tolerance terhadap tindakan yang tidak terpuji,” tegasnya.
Langkah ini sekaligus menandai transformasi besar dalam pengelolaan aset negara, dengan harapan mampu memperkuat fondasi ekonomi nasional untuk generasi kini dan mendatang.