335 Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis di Banggai Kepulauan, BGN Minta Maaf dan Kirim Tim Investigasi

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka (kiri) memantau pelaksanaan pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 60 Jakarta, Kemang Timur, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025). ANTARA/HO-BPMI Setwapres.

BANGGAI KEPULAUAN, Kasus keracunan massal kembali mencoreng pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebanyak 335 siswa di Banggai Kepulauan dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program pemerintah tersebut. Insiden ini terjadi sejak Rabu (17/9) dan langsung memicu reaksi cepat dari berbagai pihak, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Kesehatan.

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dalam pernyataan resminya pada Minggu (21/9), menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh korban dan keluarga. Ia juga menegaskan bahwa BGN telah mengirimkan tim langsung ke lokasi terdampak sejak Jumat (19/9) untuk memastikan penanganan kesehatan dilakukan secara maksimal.

Read More

“Kami sangat prihatin dan berempati kepada seluruh pasien dan keluarga. BGN bersama pihak terkait terus bekerja keras untuk penanganan terbaik serta melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini,” ujar Khairul.

Direktur RSUD Trikora, Feldy Deki, melaporkan bahwa hingga Sabtu (20/9), sebanyak 301 pasien telah dinyatakan pulih dan dipulangkan, sementara 34 siswa masih dirawat dengan gejala seperti sesak napas dan kram otot pada bagian dada, tangan, dan kaki.

“Kami memberikan penanganan medis maksimal, termasuk pemberian obat-obatan sesuai gejala. Penanganan terus dilakukan secara intensif,” jelas Feldy.

Guna memperkuat layanan, RSUD Trikora mendapatkan tambahan dukungan tenaga medis dari RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, termasuk empat dokter spesialis dan tiga perawat yang telah tiba di Salakan pada Sabtu (20/9).

Perwakilan Kementerian Kesehatan dari RSUP dr. Wahidin, Rusmin, memastikan bahwa kondisi pasien yang masih dirawat berada dalam kondisi stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan saraf seperti yang sempat dikhawatirkan publik.

“Alhamdulillah tidak ada gejala yang mengarah ke kerusakan saraf atau kondisi serius lainnya. Anak-anak dalam proses pemulihan dan kondisi stabil,” ungkap Rusmin.

Sebagai bentuk tanggung jawab, BGN bekerja sama dengan pihak kepolisian melakukan audit operasional dan investigasi terhadap pelaksanaan Satuan Pelaksana Penyedia Gizi (SPPG) di wilayah Banggai Kepulauan. Hasil penyelidikan ini akan diumumkan secara terbuka kepada publik.

“Kami fokus pada pemulihan pasien dan langkah investigasi paralel untuk mengungkap akar masalah keamanan pangan dalam program MBG ini,” tegas Khairul.

BGN juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan, termasuk dokter, tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan pemerintah daerah yang bergerak cepat sejak awal insiden.

“Kerja sama ini sangat penting untuk menjaga stabilitas psikologis pasien dan keluarga. Kami berterima kasih atas dukungan luar biasa dari semua pihak,” kata Feldy.

Related posts

Leave a Reply